Berbagi Pengalaman Kurikulum 2013

Hai.

Ini merupakan postingan kedua.
Dan, di postingan kedua ini, aku akan membahas sedikit pengalaman tentang bagaimana rasanya "hidup bersama" Kurikulum 2013.

*checksound*

Oke.

Pertama, saat kurikulum 2013 pertama kali diujikan ke sekolah-sekolah tertentu, aku merupakan pelajar yang baru  akan masuk SMA. Daftarnya? ya di SMAK Kosayu dong B) #promosi.

Ini nih, buat yang belum tau sama sekolahku.

http://smakkosayu.sch.id/osis/wp-content/uploads/2013/09/Photo-Head.png
Sebagai anak baru yang masih harus menghadapi saat-saat MOS, beli ini-itu, perlengkapan baru, apalagi buat yang dari luar kota kayak aku, harus pindah kost atau asrama, pasti bingung. Cukup bingung tanpa adanya yang namanya kurikulum baru di pikiran-pikiran kita murid-murid baru.

Jreng. Hari pertama masuk sekolah, pak kepala sekolah udah ngasih kejutan yang nantinya bakal membedakan kita-kita dari pelajar di sekolah lainnya, bahkan sama angkatan tingkat di sekolah sendiri.

Angkatanku bakal jadi angkatan yang diujikan Kurikulum 2013.
Tapi dengan caranya HuaInd sendiri.
Hiks :'D

Pada awalnya, excited rasanya denger hal itu. Gimana nggak? Itu berarti, sekolahku adalah salah satu dari sekolah-sekolah tertentu yang terpilih untuk menjalankan kurikulum baru. Dan itu berarti, kita murid-murid disini bakal jadi pencoba pertama kurikulum baru.

.....

Nggak seindah yang dibayangkan. Nggak.
Semester I, memang belum seberat kelihatannya. Karena HuaInd memutuskan untuk tidak akan penjurusan sampai dengan Semester II, supaya murid-muridnya juga bisa lebih mantap dalam menetukan jurusan pilihan mereka nantinya.

Semester II..
Diputuskan, aku masuk jurusan MIA. (Kalau jaman KTSP bekennya istilah IPA) Nah, dari situ pula, yang namanya susahnya bertahan hidup di HuaInd dengan kurikulum baru dimulai.

Aku masuk di MIA 1, bersama teman-teman sejurusan lainnya. Di sini, baru mulai ada perubahan. Jumlah mata pelajaran kita dikurangi, hanya jam pelajarannya ditambah dari waktu normal.
Seperti contoh, untuk paket MIA semester 2 ini, matematika wajib 2 SKS, dan matematika wajib 3 SKS. 1 SKS bernilai 2 jam pelajaran.

Ini daftar lengkapnya:
Matematika Wajib: 2 SKS
Matematika Peminatan: 3 SKS
Kimia: 3 SKS
Fisika: 3 SKS
Biologi: 3 SKS
B. Indonesia: 2 SKS
B. Inggris: 2 SKS
PPKN: 2 SKS
Penjas: 1 SKS

Pertama baca kartu SKS, aku kaget.
Gimana caranya aku bakal menghadapi minggu-minggu di mana aku bakal menerima matematika 10 jam setiap minggunya?
That's sad.

Ada beberapa hal juga yang membedakan kurikulum baru ini dengan kurikulum sebelumnya. Yaitu, perbedaan materi pelajaran.
Karena 1 materi pelajaran itu hanya ditempuh dalam 5 semester, otomatis, di tiap semester pasti akan ada mata pelajaran yang dihilangkan, lalu muncul kembali di semester berikutnya.

Dan itu juga menyebabkan, beban tiap semesternya tentu bertambah banyak.

Sebagai cotoh, saat di semester 2, materi biologi kita kelas X sudah mencakup materi kelas X itu sendiri, dan setengah dari materi kelas IX.

Kebayang nggak cara ngafalin segitu banyak?

Tapi toh, walaupun berat, asal kita tetap rajin dan bisa mengatur waktu, everything'll be okay. Buktinya, aku masih bisa jalan-jalan dan kadang-kadang nonton bareng teman-teman.
Dan kita sekelas semuanya naik semester 3 dengan cukup memuaskan.

Ini X MIA 1 :D

Dan peringatan khusus: buat kalian yang mau masuk MIA nantinya, be an active person in a group. Jangan jadi pasif di kelompokmu. Itu akan menyusahkan ketua kelompokmu, terutama. *pengalaman*

Jadi...
Oke, sekian.
Semangat adik-adik baru yang akan masuk SMA tahun ini!

Sherly

0 komentar:

Posting Komentar